Friday, October 11, 2019

SDLC Metode Spiral



  Model spiral, juga dikenal model Sebagai Siklus spiral, adalah Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) model yang Digunakan dalam teknologi informasi (TI). Pengembangan model ini menggabungkan fitur Model ini menggabungkan fitur pengembangan model prototyping model prototipe dan model air terjun. model dan terjun udara. Model spiral disukai untuk besar, mahal, dan rumit proyek. Disukai untuk model spiral besar, mahal, dan rumit proyek.

          Model spiral pada awalnya diusulkan olehBoehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap. Perangkat lunak  dikembangkan dalam deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremantal bisa berupa model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem yang lebih lengkap.
          Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas. Tahap-tahap model tersebut dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut: 
  1. Tahap Planning (perencanaan): pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
  2. Tahap Analisis Resiko: mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
  3. Tahap Rekayasa (engineering): pembuatan prototipe atau pembangunan satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
  4. Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release): pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
  5. Tahap Evaluasi: Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.
spiral
        

Model spiral (spiral model) adalah model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan software secara cepat. Di dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih lengkap.
             
 Kelebihan dari model Spiral
  1. Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar.
  2. Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.
  3. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.

              Kekurangan dari model Spiral
  1. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar.
  2. Sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko.Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.
  3. Meyakinkan konsumen (khusunya dalam situasi kontrak) bahwa pendekatan evolusioner bisa dikontrol.

Model Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam mengembangkan perangkat lunak dikenal berbagai macam model atau tipe pengembangannya, waterfall, Spiral, Incremental, V ataupun Protoype. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sebuah model pengembangan perangkat lunak sangat dipengaruhi dengan product dan tingkatan skala itu sendiri
Pada artikel ini saya akan memaparkan penerapan Model Spiral dalam sebuah aplikasi Dinamik ERP, Model Pengembangan Spiral merupakan sebuah model campuran antara waterfall dan prototype, salah satu kelebihan dari metode ini adalah dokumentasi yang jelas sebagaimana metode waterfall, Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk. dan Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.

sdlc

Intacs Dynamics – Pengembang Konsep Dynamics ERP Pertama di Indonesia

Konsep Dynamics Intacs dikembangkan menggunakan metode spiral yang merupakan gabungan dari metode waterfall dan prototype. Dengan metode ini maka pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko di setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses tersebut. Kelebihan Intacs Dynamics dengan kemampuan zero codingnya membuat aplikasi ERP Ini mampu bertahan terhadap perubahan, dan terus dapat disesuaikan.
Intacs Spiral Method
Bagan diatas menampilkan bagaimana sebuah perangkat lunak dibangun dengan metode Spiral dan konsep dynamics. sehingga user bisa dengan mudah mengembangkan perangkat lunaknya sendiri tanpa ketergantungan dengan vendor aplikasi atau programmer. Tujuan dan resiko bisa di kembalikan dan diskusikan secara internal tanpa kebutuhan pihak ketiga.
Pada Metode Spiral kita mengenal 6 tahapan
  • Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif antara developer dengan user/customer terutama mengenai kebutuhan dari customer.
  • Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan software.
  • Analysis risk. Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.
  • Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi dari aplikasi secara teknikal.
  • Construction & Release. Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.
  • Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction and release.
Intacs Dynamics menyediakan keleluasan terhadap customer untuk melakukan penyesuaian dikemudian hari berdasarkan kebutuhannya, baik yang sedag berjalan atau kebutuhan dimasa mendatang.

Sumber : https://irfanabdullahblog.wordpress.com/2017/01/17/sdlc-metode-spiral/ dan https://intacsindo.com/2015/06/25/penerapan-model-spiral-dalam-aplikasi-dinamik-erp/

No comments:

Post a Comment