Thursday, May 7, 2020

Reading Practice (QnA Only)







PRACTICE QUESTIONS
1. The passage primarily discusses the pipeline’s
(A) operating costs
(B) employees
(C) consumers
(D) construction 

The answer is (D) 

2. The word “it” in line 5 refers to
(A) pipeline
(B) ocean
(C) state
(D) village 

The answer is (A)

3. According to the passage, 84 million gallons of oil can travel through the pipeline each
(A) day
(B) week
(C) month
(D) year 

The answer is (A)

4. The phrase “Resting on” in line 15 is closest in meaning to
(A) Consisting of
(B) Supported by
(C) Passing under
(D) Protected with

The answer is (B)

5. The author mentions all of the following as important in determining the pipeline’s route EXCEPT
the
(A) climate
(B) lay of the land itself
(C) local vegetation
(D) kind of soil and rock

The answer is  (A)
 
6. The word “undertaken” in line 31 is closest in meaning to 
(A) removed  
(B) selected 
(C) transported  
(D) attempted 
 
The answer is (D)
 
7. How many companies shared the costs of constructing the pipeline?  
(A) Three 
(B) Four  
(C) Eight 
(D) Twelve
 
The answer is (C)
  
 8. The word “particular” in line 35 is closest in meaning to 
(A) peculiar  
(B) specific 
(C) exceptional  
(D) equal 
 
 The answer is (D)

9. Which of the following determined what percentage of the construction costs each member of the consortium would pay? 
(A) How much oil field land each company owned 
(B) How long each company had owned land in the oil fields  
(C) How many people worked for each company 
(D) How many oil wells were located on the company’s land  
 
 The answer is(A)
 
10. Where in the passage does the author provide a term for an earth covering that always remains frozen? 
(A) Line 4  
(B) Line 15 
(C) Line 23  
(D) Line 37



The answer is (A)


Friday, May 1, 2020

Rasio Likuiditas Untuk Menilai Kinerja Suatu Bank

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya, seperti membayar gaji, utang yang jatuh tempo, biaya operasional, dan lainnya.  Rasio yang sering digunakan untuk menghitung ini yaitu:

Current Ratio
Rasio ini menunjukan perbandingan aset lancar dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi maka artinya semakin baik likuiditasnya. Rumus current ratio adalah

Current ratio = Current assets/Current liabilities
Quick Ratio
Quick ratio menunjukkan perbandingan antara (kas + sekuritas jangka pendek + piutang) dengan kewajiban lancar. Dengan kata lain merupakan jumlah perimbangan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Quick ratio juga biasa disebut dengan acid test ratio. Persediaan tidak dimasukan dalam perhitungan rasio ini karena persediaan merupakan aktiva lancar yang memiliki tingkat likuiditas yang kecil. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik likuiditasnya.

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka pendek jika perusahaan dilikuidasi. Jadi perusahaan yang solvable belum tentu tidak likuid (ilikuid), dan perusahaan yang tidak solvable juga belum tentu ilikuid. Perusahaan yang tidak mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar utang biasanya disebut dengan perusahaan yang unsolvable. Terdapat 2 rasio yang digunakan untuk menghitungnya.

Total Debt to Total Assets Ratio
Rasio ini dikenal dengan debt ratio yaitu mengukur besarnya dana yang berasal dari utang. Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva perusahaan. Semakin kecil rasionya makan semakin aman (solvable). Kreditor akan lebih menyukai debt ratio yang rendah.

Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang dimiliki dengan modal sendiri. Sebaiknya utang perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri. Hal ini agar beban tetap yang dikeluarkan perusahaan tidak tinggi. Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin baik dan aman.

Rasio Aktivitas

Mengukur tingkat penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada Anda. Caranya adalah dengan melihat beberapa aset, kemudian Anda menentukan berapa tingkat aktivitas pada aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu. Setelah itu, Anda akan mengetahui aktiva mana yang produktif dan aktiva mana yang kurang produktif. Sehingga selanjutnya Anda dapat memutuskan alokasi dana yang lebih besar untuk aktiva yang produktif. Berikut ini contoh dari rasio aktivitas:

Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif pengelolaannya. Dengan rasio ini Anda dapat melihat pengelolaan piutang dan kebijakan kreditnya. Rumusnya adalah:

Perputaran piutang usaha= Penjualan bersih / Piutang usaha rata-rata

Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam pengelolaan persediaanya. Semakin tinggi perputarannya maka semakin baik. Hal tersebut artinya perusahaan menjual dan mengelola persediaan dengan cepat dan baik. Jika rendah berarti efektivitas pengendalian persediaan kurang baik. Cara menghitungnya adalah:

Rasio perputaran persediaan = Penjualan / Rata-rata persediaan

Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasionya, maka semakin baik untuk perusahaan. Rasio ini cukup penting bagi industri yang memiliki aktiva tetap yang tinggi. Sedangkan untuk industri dengan aktiva yang kecil seperti perusahaan jasa, menjadi tidak terlalu penting. Untuk menghitungnya dapat menggunakan rumus berikut:

Rasio perputaran aset tetap = Penjualan bersih / Aset tetap

Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, yang membedakannya adalah pembagi yang digunakan, yaitu total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya. Rumusnya adalah

Rasio perputaran total aset = Penjualan / Rata-rata total aset